Kamis, 10 Januari 2013

TIPS AGAR ANAK CEPAT BERJALAN

TIPS AGAR ANAK CEPAT BERJALAN

TIPS AGAR ANAK CEPAT BERJALAN
Proses tumbuh kembang anak memang ada tahapannya, seorang bayi yang baru lahir prosesnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk itu dapat tumbuh secara sempurna. Artinya, mulai dari ia telungkup, merangkak, berdiri, berjalan, hingga pandai berbicara, membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun.
Sebagai orang tua, kita tentunya ingin agar anak kita dapat cepat tumbuh sehingga kita merasa bahagia karena anak kita dapat tumbuh lebihcepat dari yang lain. Padahal hal itu belum tentu baik. Seperti halnya untuk proses berjalan, seorang bayi membutuhkan waktu 11 hingga 12 bulan untuk proses belajarnya, dan ini tentunya juga harus didukung dengan asupan makan yang baik agar bayi tersebut tetap sehat.
Untuk proses belajar berjalan, memang sangat hati-hati, karena bayi umumnya mudah trauma sehingga jika ia sudah merasakan jatuh terkadang takut kembali untuk mencobanya. Berikut ini kami sajikan tips agar anak dapat cepat berjalan yang kami kutip dari  http://www.d-aji.web.id. Dalam situs tersebut dijelaskan, sebagai seorang ibu tentu ingin melihat anaknya cepat bisa jalan. Semua orang mahfum bahwa merawat anak kecil akan membuat Anda menjadi ‘langsing’ alias capek. Baru saja selesai dengan fase terbangun dan menangis di malam hari, genap usia setahun biasanya disusul dengan perkembangan si kecil yang pesat dan mulai belajar berjalan. Bagaimana pun capeknya, toh rasanya pasti tidak seberapa dibandingkan dengan kebahagiaan Anda melihat si kecil sudah bisa bergerak dengan merangkak atau berjalan ke mana pun dia mau. Padahal berdiri saja belum tegak benar dan kalau melangkah masih terlihat miring ke kiri ke kanan.
Melihat gaya ‘jalan mabuknya’ mungkin Anda sebagai orang tua justru akan lebih was-was karena kuatir buah hati kesayangan Anda jatuh dan terantuk. Akibatnya eksplorasi si kecil jadi malah terbatas. Padahal pengalaman jatuh saat belajar berjalan itu justru merupakan pengalaman yang sangat berharga untuknya. Justru ketika anak terjatuh, ia akan merasa makin tertantang dan berintrospeksi. Momen jatuh inilah yang bisa dijadikan anak untuk berintrospeksi, tentunya setelah diarahkan orang tua. Ia akan belajar saat menghadapi jalan licin, memori mengenai pengalaman tak enak tadi akan muncul kembali bahwa di tempat licin ia harus pegangan dan hati-hati supaya tidak jatuh lagi.
Refleks semacam ini jika muncul terus-menerus akan terakumulasi sebagai suatu bentuk keterampilan yang membuat anak siaga. Makin kaya pengalaman yang didapat, kian banyak proses pembelajaran dan data yang diperoleh anak sebagai bekalnya untuk bisa berjalan normal seperti orang dewasa. Kami dengan senang hati akan memberi beberapa langkah untuk membantu dan menstimulasi buah hati Anda cepat pandai berjalan. Simak deh..
Saat si kecil berusia 9-11 bulan dan bisa berdiri sendiri, perhatikan dengan seksama apakah berdirinya sudah tegak dan seberapa lama ia mampu bertahan. Jika belum, jangan bosan melatihnya kembali sampai anak bisa berdiri tegap untuk waktu cukup lama. Pancing dengan mainan favorit si kecil di atas kepalanya. Ini akan menantangnya untuk menggapai-gapai mainan tersebut dan berusaha menegakkan badannya.
Jika ia sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan, amati apakah sudah bisa mantap berdiri dan berapa lama ia bisa bertahan. Jika sudah bisa berdiri tegap, itu berarti anak sudah siap mendapat stimulasi berjalan. Perhatikan apakah posisi jari kaki anak menekuk atau tidak. Jika menekuk, itu tandanya dia masih perlu stimulasi supaya berani dan terbiasa menahan berat badannya dengan bertumpu pada kedua kakinya.
Bila jari kakinya tidak menekuk, mulailah mengajaknya untuk mau ditatih. Biarkan kedua tangannya memegangi kedua tangan ANda lalu ajaklah ia melangkahkan kakinya. Bila susah dan belum terbiasa, posisikan kedua telapak kakinya di atas punggung kaki kita. Sambil tangan kita tetap memegangi kedua tangannya, ajaklah ia melangkah. Agar suasananya menyenangkan dendangkan lagu saat kita melangkahkan kaki.
Begitu anak bisa berjalan merambat, umumnya anak tahu bagaimana caranya menggerakkan kakinya ke depan dan ke samping. Nah, inilah momen paling tepat untuk mengajaknya mau ditatih. Berikan kesan bahwa bisa berjalan itu menyenangkan.
Begitu langkah anak sudah teratur, beranikan diri untuk hanya memberikan jari telunjuk tangan kanan dan kiri kita untuk dipegangi anak selagi ia ditatih. Biarkan anak melangkahkan kakinya. Orang tua tinggal mengikutinya saja dan wajib mengerem atau mengalihkan arah jika anak menuju ke tempat yang dianggap mengundang bahaya.
Bila ia terlihat tak lagi mengalami kesulitan dan mulai lancar, saatnyalah menstimulasinya agar mau berjalan sendiri tanpa merambat atau kita pegangi. Kemudian berilah dia stimulus yang bisa memancingnya untuk bergerak dengan cara melangkah menuju arah stimulus tersebut. Bentuk pancingan ini macam-macam, bisa mainan bisa pula makanan kesukaannya.
Yang jelas, biasakan si kecil dengan latihan-latihan ini rutin dan terus-menerus setiap hari agar ototnya juga terlatih dan ia menggemari kegiatan barunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar