Kamis, 24 Januari 2013

korea

Kim Jong Un Dikabarkan Operasi Wajah

BERSAMAAN dengan publikasi rencananya menguji coba nuklir ketiga, Korut juga menanggapi rumor seputar operasi plastik sang pemimpin tertinggi, Kim Jong-un. Kamis (24/1) Pyongyang membantah bahwa pemimpin 29 tahun itu telah menjalani operasi plastik agar wajahnya terlihat mirip mendiang sang opa (kakek) dan pendiri Korut, Kim Il-sung.
Berita bohong yang disebarluaskan oleh musuh seperti ini merupakan aksi kriminal yang tidak bisa ditoleransi oleh partai, pemerintah, militer, maupun rakyat Korut, ungkap kantor berita Korut Korean Central News Agency (KCNA). Kantor berita pemerintah Korut itu juga menepis berita yang menyatakan bahwa Jong-un sangat terobsesi terhadap sang kakek.
Sebenarnya, bukan baru kali ini putra bungsu Kim Jong-il itu dikabarkan menjalani operasi plastik. Belakangan, sejumlah media mengabarkan bahwa dia telah beberapa kali menjalani operasi plastik. Dengan atau tanpa bukti, kalangan media menyebut tokoh yang pernah delapan tahun mengenyam pendidikan di Swiss itu sangat ingin terlihat seperti kakeknya.
Tak hanya wajah, sebelumnya Jong-un pun dikabarkan meniru potongan rambut serta gaya berbusana Kim Il-sung. Untuk mengenang sang kakek, kabarnya, dia juga berusaha menjiplak gerak-gerik tokoh yang dijuluki sebagai suryong (pemimpin besar) dalam bahasa Korea tersebut. Termasuk, menirukan cara berbicara Kim Il-sung di depan publik. Namun, Pyongyang membantah keras semua rumor itu.
Meski berita miring soal Jong-un itu banyak diembuskan media Korea Selatan (Korsel), reaksi Pyongyang kali ini justru dipicu oleh Tiongkok. Pekan lalu, Shenzhen TV memberitakan bahwa orang nomor satu itu di Korut itu positif telah melakukan operasi plastik. Media Tiongkok itu mengaku mendapat informasi dari seorang diplomat yang baru saja pulang dari perjalanan dinas ke Korut. Menurut Shenzhen TV, Jong-un telah melakukan operasi plastik enam kali.
KCNA pun buru-buru meluruskan. Mereka menyesalkan Shenzhen TV yang menyebarluaskan rumor tersebut tanpa konfirmasi lebih dulu. Mereka yang mencoreng nama baik pemimpin tinggi negeri ini (Korut) tidak layak diberi maaf atau belas kasihan, tutur KCNA. (AFP/thechosunilbo/hep/dwi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar