Rabu, 12 Desember 2012

Khasiat dan Manfaat Daun Pegagan Bagi Kesehatan

Khasiat dan Manfaat Daun Pegagan Bagi Kesehatan

Tanaman Pegagan memang masih banyak yang meragukan. Apa karena ini jarang ada yang memakainya ? Jadi disini akan saya share beberapa info lanjutan postingan kemarin yaitu Cara Mudah Menghilangkan Bekas Luka Secara Alami.

Untuk yang belum tau apa itu Daun Pegagan Untuk Kesehatan

Khasiat dan Manfaat Daun Pegagan Bagi Kesehatan

Tanaman Pegagan sering kita temui di Sawah,Tepi Jalan,di Pekarangan rumah. dll.untk itu saya berterimakasih buat anda yang sudah membaca Khasiat dan Manfaat Daun Pegagan Bagi Kesehatan.

Fungsi dan Peranan Hutan Bakau (Mangrove) dalam Ekosistem, Jaga Kelestarian Ekosistem Hutan Bakau Bangka Belitung

Fungsi dan Peranan Hutan Bakau (Mangrove) dalam Ekosistem, Jaga Kelestarian Ekosistem Hutan Bakau Bangka Belitung
Mengingat betapa pentingnya arti kelestarian hutan bakau ini bagi kelangsungan hidup ekosistem kelautan maka sudah selayaknya dan sewajarnya lah apabila pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini sangat memperhatikan keselamatan Hutan-hutan Bakau yang ada diwilayah provinsi Bangka Belitung. Tak terbayangkan apa yang akan dirasakan oleh seluruh masyarakat kepulauan Bangka Belitung ini bila suatu saat kelak ekosistem Hutan Mangrove (hutan Bakau) yang ada di provinsi kepulauan Bangka Belitung ini hancur atau bahkan musnah, seberapa besar nilai kerugian yang akan didapat, dan seimbangkah dengan pendapatan dan penghasilan dari kegiatan perekonomian yang hanya akan berdampak sesaat saja? Tanpa memperhatikan dampak negatif jangka panjang bagi provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini. Kerugian Materiil yang sangat besar nilainya jika di rupiahkan dan kerugian sprituil yang tak ternilai harganya ...
Hutan Bakau (mangrove) merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Bengen, 2000). Sementara ini wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut. Batas wilayah pesisir di daratan ialah daerah-daerah yang tergenang air maupun yang tidak tergenang air dan masih dipengaruhi oleh proses-proses bahari seperti pasang surutnya laut, angin laut dan intrusi air laut, sedangkan batas wilayah pesisir di laut ialah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Kawasan pesisir dan laut merupakan sebuah ekosistem yang terpadu dan saling berkolerasi secara timbal balik (Siregar dan Purwaka, 2002). Masing-masing elemen dalam ekosistem memiliki peran dan fungsi yang saling mendukung. Kerusakan salah satu komponen ekosistem dari salah satunya (daratan dan lautan) secara langsung berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem keseluruhan. Hutan mangrove merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.

Mangrove mempunyai peranan ekologis, ekonomis, dan sosial yang sangat penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Kegiatan rehabilitasi menjadi sangat prioritas sebelum dampak negatif dari hilangnya mangrove ini meluas dan tidak dapat diatasi (tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit). Kota-kota yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata (ekoturisme).

Dalam merehabilitasi mangrove yang diperlukan adalah master plan yang disusun berdasarkan data obyektif kondisi biofisik dan sosial. Untuk keperluan ini, Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan master plan dan studi kelayakannya. Dalam hal rehabilitasi mangrove, ketentuan green belt perlu dipenuhi agar ekosistem mangrove yang terbangun dapat memberikan fungsinya secara optimal (mengantisipasi bencana tsunami, peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta penyerapan polutan perairan).

Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :
  1. Habitat satwa langka
    Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)
  2. Pelindung terhadap bencana alam
    Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
  3. Pengendapan lumpur
    Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
  4. Penambah unsur hara
    Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
  5. Penambat racun
    Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif
  6. Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar Kawasan (Ex-Situ)
    Hasil alam in-situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.
  7. Transportasi
    Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
  8. Sumber plasma nutfah
    Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
  9. Rekreasi dan pariwisata
    Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal wisata mangrove.

    Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
  10. Sarana pendidikan dan penelitian
    Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
  11. Memelihara proses-proses dan sistem alami
    Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
  12. Penyerapan karbon
    Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
  13. Memelihara iklim mikro
    Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
  14. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
    Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.

Kumis Kucing

Kumis Kucing

Siapa yang tidak kenal dengan tanaman obat yang satu ini, bentuknya yang mirip kumis kucing, menjadi ciri khas tanaman obat yang satu ini. Tapi jangan salah selain bebentuk kumis kucing, ternyata tanaman obat ini banyak manfaat nya untuk mengobati bermacam penyakit. Daun kumis kucing di teliti mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.

Khasiat Tanaman Kumis Kucing Untuk Kesehatan,Tanaman Kumis Kucing,bentuk kumis kucing
Tanaman Kumis Kucing

Tanaman Obat kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit seperti, infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing.

Khasiat Tanaman kumis kucing Untuk memperlancar pengeluaran air kemih

- Kumis Kucing 30 gram
- Akar Alang-alang 30 gram
- Meniran 30 gram

Semua dicuci sampai bersih, kemudian rebus dengan air sebanyak tiga gelas. Tunggu sampai mendidih, sampai tersisa kira-kira 1.5 gelas air. Kemudian ramuan tersebut diminum 3x sehari sebanyak setengah gelas.

Tanaman kumis kucing Untuk mengobati batu ginjal


  • Daun kumis kucing 25 gram
  • Daun ngokilo 25 gram
  • Daun meniran dengan akarnya 25 gram
  • Daun keji beling, dicuci 25 gram

Semua bahan diatas direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air rebusan itu dalam sehari.
Atau bisa juga dengan cara berikut ini:
  • Daun kumis kucing 3 genggam
  • Daun keji beling dicuci 5 helai
Kedua bahan tadi direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Diminum airnya 2x sehari, pagi dan sore, selama 10 hari. Sesudah 10 hari, ganti dengan air rebusan jagung muda, 1 x sehari.

Manfaat Tumbuhan Paku

Manfaat Tumbuhan Paku a. Sebagai tanaman hiasan :
  • Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
  • Asplenium nidus (paku sarang burung)
  • Adiantum cuneatum (suplir)
  • Selaginella wildenowii (paku rane) b. Sebagai bahan penghasil obat-obatan :
  • Asipidium filix-mas
  • Dryopteris filix-mas
  • Lycopodium clavatum c. Sebagai tanaman sayuran :
  • Marsilea crenata (semanggi)
  • Salvinia natans (paku sampan = kiambang) d. Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :
  • Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru) e. Sebagai pelindung tanaman di persemaian :
  • Gleichenia linearis f. Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara :
  • Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.
Manfaat lumut hati:
  1. Menahan erosi
  2. Obat-obatan = Marchantia polymorpha (obat radang hati) Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi :
  • Produsen
  • Mencegah erosi
  • Sebagai penyerap dan penyimpan air
  • Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk
  • Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit hati (hepatitis)

Manfaat Tanaman Putri Malu bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Tanaman Putri Malu bagi Kesehatan Tubuh


Tanaman putri malu adalah jenis tanaman yang telah lama dikenal dimasyarakat yang memiliki karakter lucu, yaitu apabila daunnya disentuh maka akan menutup. Tanaman Putri malu banyak dijumpai dipinggir jalan, tanaman putri malu ada yang memiliki duri dan ada yang tidak memiliki duri.
Selain itu, pemilik nama latin Mimosa pudica ini telah lama dikenal sebagai tanaman obat untuk beberapa jenis penyakit, baik dari daun, akar maupun bibit putri malu. Manfaat putri malu bagi kesehatan manusia mulai dikenal sejak lama. Bentuk ekstrak putri malu terbukti secara empiris mampu melumpuhkan larva cacing gelang yang menjadi parasit dalam sistem pencernaan manusia dalam waktu kurang dari 1 jam. Hal ini seperti data yang dirilis oleh Departement of Zoology Jamaica pada Desember 1990.
Penemuan , mutakhir menunjukkan bahwa putri malu memiliki potensi sebagai alternatif dalam kemoterapi terhadap kanker. Manfaat putri malu ini dikarenakan adanya kandungan mimosin di dalamnya. Mimosin termasuk dalam golongan alkaloid yaitu zat kimia yang mengandung beberapa zat aktif seperti carbon, nitrogen, oksigen, sulfur, dan hidrogen. Zat ini memiliki efek antiproliferatif dan apoptosis, sebagaimana senyawa kimia yang terdapat dalam kemoterapi.
Manfaat putri malu juga memberi efek secara neurologis. Ini terindikasi melalui penelitian yang dilakukan oleh Rama Mishra, seorang dokter di India. Penelitian yang ia lakukan terhadap hewan percobaan menunjukkan bahwa mengkonsumsi ekstrak putri malu dapat meningkatkan regenerasi syaraf yang rusak sebesar 30 hingga 40%. Hasil ini kemudian diuji coba pada 52 orang yang mengalami penyakit gangguan syaraf seperti lumpuh, meningithis tulang belakang, dan degenerasi syaraf tulang belakang.
Hasil awal menunjukkan bahwa putri malu dapat mempengaruhi sistem syaraf pasien meskipun dalam skala yang ringan, yaitu berkurangnya serangan kejang pada tubuh mereka. Manfaat tanaman obat ini bagi sistem syaraf lainnya adalah memberikan efek penenang atau antidepressan, sebagaimana dibuktikan melalui riset yang dilakukan oleh Universitas Veracruz Meksiko. Pemanfaatan dari tanaman putri malu beragam. Bagian yang dipakai adalah daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan. Aturan pemakaiannya adalah 15 hingga 60 gram, direbus. Sedangkan untuk pemakaian luar: Luka, radang kulit bemanah (piodermi), herpes adalah tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit. Selain itu manfaat putri malu secara tradisional digunakan dalam merawat penyakit mata, bronkitis, kencing batu dan demam pada anak.
Berikut contoh pemakaian tanaman ini untuk pengobatan:
Insomnia (sudah tidur)
  • Untuk mengobati insomnia, sebanyak 30-60 gram daun putri malu direbus lalu airnya diminum.
  • Bisa juga dengan mencampur 15 gram daun putri malu dengan 15 gram daun sawi langit (vemonia cinerea) dan 30 gram daun calincing lalu direbus. Airnya kemudian diminum.
Chronic bronchitis
  • Untuk mengobati penyakit bronchitis, 60 gram akar putri malu dicampur 600 cc air, lalu direbus dengan api kecil sehingga menjadi 200 cc. Lalu airnya dibagi untuk dua kali minum..
  • Mimosa pudica 30 gram, Akar peristrophe roxburghiana 10 gram, keduanya direbus, dibagi menjadi 2 dosis/hari.
Batuk dengan dahak banyak
Sedangkan bagi penderita batuk dengan dahak banyak, akar putri malu sebanyak 10-15 gram direbus lalu airnya diminum.
Ascariasis
Mimosa pudica 15 – 30 gram direbus, lalu airnya diminum.
15 gram akar Mimosa pudica direndam dalam arak putih 500 cc selama 2 minggu. Kemudian ditempelkan di tempat yang sakit.
Masih ada lagi manfaat putri malu , diantaranya berkhasiat untuk mengatasi penyakit malaria. Akar dan bijinya berkhasiat untuk merangsang muntah. Para ahli pengobatan Cina dan penelitian AS serta Indonesia mengindikasikan, tanaman ini bisa dipakai untuk mengobati berbagai penyakit lain, seperti radang mata akut, kencing batu, panas tinggi pada anak-anak, dan herpes.
Hanya saja pemakaian akar putri malu dalam dosis yang tinggi bisa mengakibatkan keracunan dan muntah-muntah. Wanita hamil juga dilarang minum ramuan tersebut karena bisa membahayakan janin.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis adalah Manis, astringen, agak dingin. Penenang (tranquiliser), sedative, peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti-inflammatory), peluruh air seni (diuretic). Kandungan kimia tanaman ini adalah Mimosine.

Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

tanaman aloevera,tanaman lidah buaya,daun lidah buaya,Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Tapi tahukah anda khasiat tanaman aloevera yang lainnya ? Berikut beberapa manfaat tanaman lidah buaya yang bisa saya share :

Manfaat Tanaman Lidah Buaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia


1. Mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang kerap bekerja di luar ruangan.
2. Mengatasi masalah kulit yang disebabkan cuaca, seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas, dan iritasi ringan atau ruam.
3. Memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh.
4. Mengatasi rasa tidak nyaman yang disebabkan alat cukur.
5. Mengatasi luka bakar ringan.
6. Meredakan kulit yang melepuh.
7. Dapat digunakan sebagai krim anti penuaan dini atau untuk mengatasi keriput.
8. Mengobati ruam akibat terkena getah tanaman.
9. Mengatasi rasa gatal akibat gigitan serangga.
10. Gunakan setiap hari untuk memudarkan bekas luka dan strecth mark, garis-garis putih atau merah akibat kehamilan.
11. Merawat luka kecil akibat teriris pisau atau tergores.
12. Memudarkan bintik bintik kehitaman pada kulit.
13. Dapat berguna sebagai pengganti kondisioner dan jelly untuk rambut.
14. Bisa digunakan untuk mengurangi jerawat.
15. Digunakan untuk mempercepat penyembuhan sariawan.
16. Dapat digunakan sebagai body lotion alami.
17. Untuk meredakan otot yang keram atau menegang.
18. Digunakan untuk mengurangi keluhan pada masalah gusi.
19. Mengurangi ketombe pada kepala.
20. Mengatasi kutu air.

Cara Membuat Ramuan Dari Tanaman lidah buaya :


Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien

Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit

Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus

Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah

Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut

Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel)

Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.

POLUSI

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak

POLUTAN

A. Pengertian PolutanPolutan adalah suatu zat yang menjadi sebab pencemaran terhadap lingkungan. Jadi, polutan disebut juga sebagai zat pencemar. Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut mengalami hal-hal sebagai berikut.
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.
2. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
3. Berada pada waktu yang tidak tepat.
B. Macam-macam PolutanBerdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi  2 (dua), yaitu:
1. Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam. Contoh: kayu, kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan Iain-Iain.
2. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam sehingga akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu yang sangat lama. Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik.
Berdasarkan wujudnya, polutan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:
1. Polutan padat, misalnya kertas, kaleng, besi, logam, plastik, dan Iain-Iain.
2. Polutan cair, misalnya tumpahan minyak, pestisida, detergen, dan sebagainya.
3.    Polutan gas, misalnya CFC, karbon dioksida, karbon monoksida, metana, dan Iain-Iain.
1.    Polutan Udara Pencemaran udara adalah pencemaran akibat masuknya bahan atau zat asing, energi, dan komponen lainnya ke udara. Zat-zat pencemar (polutan) yang ada di udara umumnya berupa debu, asap, dan gas buangan hasil pembakaran bahan bakarfosil, seperti minyakdan batu bara oleh kendaraan/alat transportasi dan mesin-mesin pabrik.Gas buangan yang mengandung zat yang berbahaya, misalnya asap, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (C02), sulfur oksida (S02), nitrogen oksigen (NO, N02, NOx), CFC, dan sebagainya.a. AsapAsap adalah hasil pembakaran bahan organik yang tidaksempurna. Pembakaran hutan, plastik, dan sampah organik akan menghasilkan asap yang berdampak langsung kepada fungsi mata, saluran pernapasan, dan aktivitas manusia.b. Karbon monoksida (CO)Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen yang bersifattidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa, yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas 192°C, mempunyai berat sebesar 96,9% dari berat air dan tidak larut dalam a ir.Karbon monoksida merupakan gas hasil pembakaran tidak sempurna terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon. Pada suhu tinggi, karbon monoksida terurai menjadi karbon monoksida dan oksigen. Gas ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Gas ini mempunyai daya ikat terhadap sel darah merah lebih tinggi dibandingkan dengan daya ikat sel darah merah terhadap oksigen. Gas CO dapat menyebabkan pusing-pusing dan pingsan.c. Karbon dioksida (C02)Karbon dioksida (C02) dihasilkan dari pembakaran bahan organik, seperti minyak bumi, batu bara, kayu, dan Iain-Iain oleh mesin pabrik dan kendaraan. C02 terbesar dihasilkan dari pembakaran bahan bakarfosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Kadar C02 yang tinggi dan atmosfer merupakan salah satu naiknya suhu di permukaan bumi secara global (dikenal dengan efek rumah kaca atau green house effect).d. CFC (Chloro fluoro carbon)CFC biasanya digunakan sebagai bahan pendingin pada AC dan kulkas, CFC dipergunakan sebagai aerosol pada penyemprotan rambut, pengharum, dan pembasmi serangga. CFC bersifat sangat ringan sehingga mudah terangkat ke atmosfer yang lebih tinggi dan jika bertemu dengan ozon akan terjadi reaksi yang menyebabkan lapisan ozon akan menipis. Lapisan ozon yang tipis dapat mengancam kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi.e. Sulfur oksida (SO)Sulfur oksida (SO) terutama disebabkan oleh dua komoponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur oksida (S02) dan sulfur trioksida (S03). Keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur oksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk oksida, tetapi jurmlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia, meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, S02 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar.Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan SOx. Hal ini disebabkan berbagai elemen yang penting secara alami dalam bentuk logam sulfida, misalnya tembaga (CuFeS2 dan Cu2S), zink (ZnS), merkuri (HgS), dan timbal (PbS). Kebanyakan logam sulfida dipekatkan dan dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi. Selain itu, sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehendaki di dalam logam dan biasanya lebih mudah untuk menghilangkan sulfur dari logam kasar daripada menghilangkan dari produk metal akhirnya.Polutan SOx mempunyai pengaruh terhadap manusia dan hewan pada konsentrasi jauh lebih tinggi daripada yang diperlukan untuk merusak tanaman. Kerusakan tanaman terjadi pada konsentrasi 0,5 ppm.
Pengaruh utama polutan SOxterhadap manusia adalah iritasi sistem pernapasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada konsentrasi S02 sebesar 5 ppm atau lebih.Oksida belerang atau sulfur oksida merupakan hasil pembakaran bahan bakar fosil juga dihasilkan dari letusan gunung berapi. Jika senyawa ini bertemu air akan bereaksi membentuk senyawa asam.Udara terdiri atas sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada suhu kamar, kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk bereaksi satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi, keduanya dapat bereaksi membentuk nitrit oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara.NO yang dihasilkan oleh aktivitas alam tidak terlalu menjadi masalah karena tersebar merata sehingga jumlahnya kecil. NO yang menjadi masalah adalah polusi NO yang dihasilkan oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tern pat¬tern pat tertentu. Konsentrasi NOxdi udara di daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm. Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx dari kegiatan manusia, seperti pembakaran yang kebanyakan berasal dari kendaraan produksi energi, dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOxyang dihasilkan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam, dan bensin.
f.     Nitrogen oksida (NO JNitrogen oksida (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri atas gas nitrit oksida (NO) dan nitrogen oksida (N02). Walaupun bentuk nitrogen oksida lainnya ada, tetapi kedua gas ini paling banyak ditemui sebagai polutan udara. Nitrit oksida merupakan gas yan tidak berwama dan tidak berbau. Sebaliknya, nitrogen dioksida mempunyai warna cokelat kemerahan dan berbau tajam.
2.    Polutan Air
Air adalah zat yang sangat penting karena sangat diperlukan oleh makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Keadaan air yang berpengaruh terhadap makhluk adalah suhu, kadargaram (salinitas), dan tingkat kesamaan (pH) air. Kualitas air yang terganggu dapat dilihat atau ditandai dengan adanya perubahan bau (menyengat), rasa (asam), dan warnanya (hitam pekat).Zat-zat pencemar (polutan) yang berada di air, antaralain:a. Logam berat dan senyawa kimia dari limbah pabrikyang dibuang ke sungai, kolam, dan perairanlainnya.b. Detergen, kaleng, plastik, sisa-sisa makanan, dansebagainya dari limbah rumah tangga atau limbahdomestik.c. Pestisida, pupuk buatan, dan sisa sampahpertanian dan kegiatan pertanian.d. Lumpur-lumpur hasil erosi dan tanah longsor.e. Zat asam dari hujan asam.f. Tumpahan minyak.3.    Polutan TanahTanah adalah sebagai tempat makhluk hidup bagi organisme, sebagai hara dan air bagi tumbuhan. Pada tanah yang subur proses-proses kehidupan tumbuhan, hewan, dan mikroba tanah dapat berlangsung dengan baik. Keadaan tanah yang memengaruhi makhluk hidup misalnya pH tanah, tekstur, kelembapan, dan kandungan unsur hara.Zat pencemar/polutan yang berada di tanah antara lain berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, hujan asam, tumpahan minyak, dan Iain-Iain. Benda-benda yang mencemari tanah berupa benda padat seperti kertas, plastik, aluminium, kaleng, botol, dan benda cair, seperti tumpahan minyak dan limbah cair pabrik.
1. Buatlah kelompok di dalam kelasmu dengan anggota 5-6 orang!
2. Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai polusi/pencemaran terhadap air.
3. Buatlah tulisan atau makalah mengenai permasalahan polusi atau pencemaran terhadap air yang memengaruhi lingkungan tempat tinggalmu minimal 19 halaman!
4. Diskusikan dan jawablah masalah tersebut dengan kelompok lain!Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian, akan dapat diketahui apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramater-parameteryang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut. a.   Parameter kimiaParameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas,fosfor, dan logam-logam berat.b.   Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen yang terlarut   dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut Menteri Kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.c. Parameter fisikParameterfisik meliputi temperatur, wama, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.d. Parameter biologiParameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri Coli, virus, bentos, dan plankton.Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi jika lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Sifat polutan adalah sebagai berikut.1. Merusak untuk sementara, tetapi jika telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalamjangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak jika konsentrasinya rendah. Akan tetapi, dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.Berikut ini beberapa jenis polutan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.1. HujanAsamBeberapa jenis polutan, terutama oksida sulfur dan nitrogen, oleh waktu dan cahaya matahari diubah menjadi senyawa-senyawa yang bereaksi dengan air di udara dan membentuk asam. Polutan-polutan ini, yang sering disebut hujan asam, juga mencakup salju, kabut, dan uap air, serta senyawa-senyawa kering yang bereaksi di permukaan daun atau tanah. Asam-masam ini tidak hanya meracuni danau dan sungai, membunuh ikan dan binatang-binatang lain, tetapi juga mengikis logam dan cat, dan melarutkan bangunan batu dan tugu.2. Karbon dioksida (COJKarbon dioksida mempakan gas yang terbentuk akibat pembakaran sempurna bahan bakar yang kaya akan kandungan karbon, seperti batu bara atau minyak. Karbon dioksida merupakan pencemar udara yang tak berwarna dan tak berasa, serta merupakan salah satu jenis gas penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas-gas ini mampu memerangkap panas bumi seperti jendela-jendela kaca di sebuah rumah kaca.
3.    Karbon monoksida (CO)Ketika bahan bakar yang kaya karbon (seperti batu bara dan minyak) terbakar tak sempurna, hasilnya adalah gas tak berwarna dan tak berasa yang dikenal sebagai karbon monoksida. Dalam konsentrasi tinggi karbon monoksida mampu membunuh ribuan orang tiap tahun, sedangkan dalam tingkat yang lebih rendah yang ditemukan di perkotaan dapat memperparah penyakit angina yaitu suatu kondisi penyakit jantung dan menimbulkan penyakit-penyakit lain. Kendaraan bermotor merupakan penyebab sekitar 80 persen karbon monoksida.4. Hidrokarbon (HC)Ada berbagai nama untuk polutan hidrokarbon, mulai dari gas organik reaktif sampai senyawa organik yang mudah menguap. Semua nama tersebut mengacu pada ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya, seperti benzena, suatu konstituen dari gasolin yang dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.5. Timah (Pb)20Logam berwarna kelabu keperakan ini sangat dikenal oleh setiap orang yang pernah memasang pemberat tali pancing. Logam ini sangat beracun dalam setiap bentuknya dan sama sekali tidak memiliki nilai gizi apapun. Beberapa pakaryakin bahwa penggunaan timah secara ekstensif sebagai bahan pengawet anggur (minuman) di zaman Romawi Kuno mengakibatkan kemunduran mental yang meluas, dan merupakan salah satu faktor penyebab keruntuhan kerajaan tersebut. Di samping penggunaannya dalam tempat-tempat seperti peleburan bijih, pencemaran timah modern paling sering diakibatkan oleh penggunaannya sebagai ethyl atau zat aditif gasolin lain.6. Oksida-oksida Nitrogen (NOJJika batu bara, minyak, gas bahkan korek api terbakar di atmosfer, panasnya dapat memicu suatu reaksi kimia yang menyebabkan nitrogen dan oksigen yang ada bergabung satu sama lain, dan membentuk berbagai polutan cokelat kemerahan yang disebut oksida-oksida nitrogen. Walaupun beberapa jenis oksida nitrogen ditimbulkan oleh nitrogen di dalam bahan bakar itu sendiri, namun sebagian besar bersifat termal. Gas-gas ini menyebabkan kerusakan saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Oksida nitrogen juga dapat berubah menjadi partikel-partikel nitrat teramat kecil yang dapat mencapai bagian terdalam paru-paru. Jika tercampur dengan air, baik di udara maupun di paru-paru, nitrat-nitrat ini membentuk asam.7. Ozon (03)Oksigen dapat ditemukan dalam dua bentuk, ozon adalah salah satunya. Senyawa oksigen yang melestarikan kehidupan yang paling lazim ditemukan adalah molekul dwi-atom yang menyusun kurang lebih 20 persen udara sekitar. Namun di lapisan stratosfer tinggi, suatu lapisan senyawa oksigen tri-atom (ozon) menghambat radiasi ledakan termonuklir matahari yang mengalir menuju ke bumi. Ozon juga ditemukan dekat permukaan tanah, sebagian karena reaksi antara dua polutan yang umum, yaitu oksida nitrogen dan hidrokarbon. Sebagai polutan udara yang sangat berbahaya, ozon merupakan oksidan yang sangat kuat sehingga digunakan di banyak kota (misalnya Los Angeles, California, Zurich, dan Swiss) untuk mendesinfektasi pasokan airminum. Kumpulan polutan udara yang dijumpai di banyak kota ini sering disebut secara kolektif (dan salah) sebagai ozon, karena zat itulah yang paling dominan dan paling mudah diukur.8. Benda Partikulat (PM)Asap dan jelaga disebut benda partikulat, tetapi bentuk yang paling berbahaya dari benda padat ini adalah partikel-partikel amat kecil dan halus yang dapat menembus ke dalam paru-paru yang hanya dilindungi oleh dinding tipis setebal molekul. Partikel-partikel ini sering disebut sebagai PM 10 karena benda partikulat tersebut lebih kecil daripada 10 mikron, kebanyakan partikel halus itu berasal dari senyawa sulfur dan nitrogen yang dalam selang waktu beberapa jam atau beberapa hari berubah dari gas menjadi padat.9. Sulfur dioksida (SOJZat ini terbentuk ketika sulfur bubuk berwarna kuning keemasan yang terdapat di batu bara dan minyak terbakar. Sulfur dioksida adalah gas tidak terlihat, berbau amat tajam, dan menyerang sistem pernapasan manusia, serta dapat membunuh penderita asma. Setelah berjam-jam atau berhari-hari tercampur di udara, sulfur dioksida ini membentuk partikel amat halus yang disebut sulfat, yang dapat menembus bagian terdalam dari paru-paru. Sulfat kemudian bereaksi dengan air di awan atau di dalam paru-paru untuk membentuk asam belerang, yang sering disebut hujan asam.D. Jenis Polutan di Lingkungan KerjaKita menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memikirkan tentang kualitas udara yang kita hirup jika sedang tidur, bekerja, belajar, bermain, dan bersantai. EPA (Environmental Protection Agency of America) secara konsisten mengurutkan polusi dalam ruangan sebagai urutan lima besar resiko lingkungan pada kesehatan umum. Kualitas udara dalam rumah 2-5 kali lebih buruk daripada udara di luar dan terkadang sampai 100 kali. Pergantian udara secara terus-menerus terjadi antara di dalam dan di luar ruangan. Bahkan bahan pencemar di dalam bisa menimbulkan penumpukan bahan campuran yang jarang ditemukan di luar, seperti sulfur dioksida, karbon dioksida, nitrogen dioksida dan timah (pada negara berkembang). Bahan campuran ini dikeluarkan oleh tubuh manusia, pencemaran bahan pembangunan, alat-alatpemakaian produk konsumen, dan pestisida. Keracunan lain yang berhubungan dengan kelembapan, misalnya sistem air conditionings AC dapat menjadi alat pencemarjika tidak dipelihara dengan baik. Kuman dan virus adalah ancaman kesehatan serius yang perlu kita ukur kekuatannya dan harus kita singkirkan sebanyak mungkin. Sejauh mana racun udara memengaruhi kesehatan, bergantung pada intensitas dan lamanya kedekatan.Polusi udara dalam ruangan diketahui dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Polusi udara dalam ruangan, sebagaimana di rumah ataupun di gedung perkantoran telah diketahui dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Para peneliti menemukan bahwa polusi udara di dalam rumah dapat jauh lebih buruk dibandingkan dengan polusi udara di luar rumah. Kita menghabiskan 90% waktu kita di dalam ruangan, baik itu di dalam rumah maupun di tempat kerja atau kantor.Sumber-sumber polusi udara di dalam ruangan termasuk udara luar yang terkontaminasi kelembapan (kandungan air dalam udara), peralatan pemanas dan pendingin, produk-produk perawatan tubuh, asap rokok, asap masakan, produk-produk pembersih rumah, bahan-bahan kimia tak tampak dari bagian bangunan seperti panel atau debu karpet dan debu renovasi rumah.1.    UnsurPartikel  Komponen berbahaya yang ada dalam udara berpolusi adalah unsur partikel yang sangat kecil dan halus, atau PM 2,5. Memiliki ukuran dengan diameter kurang dari 2.5 mikron atau 30 kali lebih kecil daripada rambut manusia dan juga mengandungjelaga, debu, aerosol, logam, dan belerang. Kendaraan, pabrik, dan fasilitas industri mengeluarkan bahan tersebut. Perkiraan bahan PM 2,5 memasuki bangunan dan paru-paru manusia lebih cepat dan lebih dalam daripada dugaan sebelumnya. Orang tua dan khususnya anak-anak lebih rentan mengisap bahan-bahan tersebut. Anak-anak mengisap 50% lebih banyak udara per pon dari berat badannya dibandingkan dengan orang dewasa maka resikonya menjadi tinggi, khususnya jika mereka menderita asma. Akan tetapi, orang dewasa pun dapat meninggal karena kedekatan dengan polusi udara, disebabkan partikel memengaruhi cara kerja paru-paru. Menurut WHO setiap tahun sekitar setengah juta kematian di Asia dapat dikaitkan dengan unsur partikel dan sulfur dioksida yang berasal dari udara di luar ruangan.
3.    Asap RokokPartikel dan asap yang keluar dari rokok adalah campuran kompleks yang terdiri atas ribuan bahan kimia, termasuk karsinogen. Di daerah perkotaan dan negara berkembang jumlah perokok semakin meningkat. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan ancaman yang besar. Para ilmuan memperkirakan bahwa untuk pertama kalinya jumlah kematian yang disebabkan karena merokok di negara berkembang sama dengan di negara yang maju. Kesimpulannya adalah bahwa pada tahun 2000, setengah dari 4,8 juta kematian yang disebabkan karena merokok terjadi di negara yang miskin.
4.    Radon, Asbes, Timah Rumah yang tua mungkin masih terbuat dari bahan bangunan yang mengandung bahan-bahan pencemar, seperti radon, asbestos, dan timah. Seperti telah dibahas di atas, timah masih ditemukan pada udara di luar ruangan sumber keracunan timah lilin yang modem dan wangi.
2.    Gas Pembakaran Karbon monoksida, nitrogen oksida, dan sulfur oksida dapat menyebabkan gejala seperti flu, penyakit pernapasan, bahkan kematian. Di negara berkembang sebagian besar rumah memiliki rancangan dapur dan oven yang tidak sempurna. Oleh kareri^ itu, penting sekali untuk memasak dan memanggang di udara terbuka atau di tempat yang memiliki ventilasi yang sangat baik. Pemakaian arang di dalam rumah tangga menyebabkan konsentrat fluorin dan arsenik yang tinggi, begitu juga dengan asap kayu yang mengandung bahan pencemar yang tidak sehat. Dianjurkan untuk memakai bahan bakaryang modern seperti minyak tanah dan gas untuk mengurangi bahan pencemar, tetapi ventilasi yang baik juga tetap dibutuhkan. Asap pembakaran sampah yang dapat kita cium di sekitar rumah hampir setiap hari adalah kegiatan yang menimbulkan banyak polusi khususnya jika bahan plastik dibakar maka kita akan menghirup lethal carcinogens.Beberapa produk rumah tangga (termasuk wewangian) bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan tepat karena dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan.
6. Polutan Polutan BiologiPolutan polutan biologi dapat ditemukan di rumah kebanyakan berasal dari benda-benda perawatan binatang, kotoran kecoa, lapisan debu, jamurtipis pada kayu mebel, jamur makanan, jamur tanaman, bakteria dan virus.Menghirup berbagai mikroorganisme seperti virus dan bakteri dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang disebabkan polutan biologi antara lain, mata berair, hidung tersumbatdan bersin-bersin, hidung pilek, gatal, batuk, sesak nafas dan nafas mendesah/terengah-engah, sakit kepala serta kelelahan. Kelelahan adalah keluhan-keluhan yang ditimbulkan karena polutan-polutan biologis. Berhati-hatilah dengan ventilasi yang kurang dan udara yang tidak sehat .untuk menghindari berbagai polutan di dalam ruangan sebaiknya sistem sirkulasi udara yang baik.
7. Pembangkit Ion di Lingkungan KerjaUdara kotor semacam bawaan angin sihir juga bisa terjadi di lingkungan kerja, akibat kombinasi antara AC, asap rokok, dan cat sintetis. Oleh karena itu, tak. sedikit AC atau penyedot debu keluaran mutakhir yang sekaligus berfungsi membangkitkan ion negatif (ioniser atau ion generator).Ion positif pernah digunakan pada bandara untuk menangkal sambaran petir. Akan tetapi sekarang ha! itu dilarang, karena dianggap sebagai salah satu penyebab polusi.Asap buangan kendaraan bermotor juga menghabiskan ion negatif. Begitu pula pergeseran antara udara dengan kendaraan menyebabkan bagian logam kendaraan menjadi positif, menarik ion negatif.Di Australia pada 1979 pernah dibuat pengujian para pengemudi truk antarkota yang ditempeli ion negatif. Dari laporan mingguan diketahui, 81% dari jumlah pengemudi yang diteliti menyatakan kesiagaan dan kesadaran tinggi dalam mengemudi, 13% tidak merasakan dampaknya, dan 80% merasakan tidur yang lebih nyenyak sekalipun dalam waktu yang lebih pendek daripada bia.sanya. Lalu, rasa rileks dan tidak emosional dialami 73% pengemudi, 27% tidak merasakan apa-apa, 93% merasakan kabin pengemudi lebih bersih dan segar, dan 7% tidak memberi komentar.Dr. Igho Kornblueh dari American Institute of Medical Climatology menggali lebih dalam manfaat penyembuhan dengan ion negatif. Pasiennya di Philadelphia’s North-eastern General Hospital dipasangi pembangkit ion negatif. Ternyata 57% pasien lebih cepat sembuh dan berkurang rasa sakitnya. Penelitian yang sama juga pernah dilakukannya di Inggris selama dua tahun dengan hasil yang tak beda, bahkan baik untuk pengobatan penyakit asma.8. Karbon dioksidaKarbon dioksida merupakan gas tidak berwarna, tanpa bau, ringan seperti udara, umumnya dihasilkan dari sisa pernapasan, sistem pemanas masakan, dan kompor kayu. Karbon dioksida dapat menekan lapisan oksigen, dan telah tercatat beberapa kasus kemampuan mental.9. Karbon monoksidaKarbon monoksida Berasal dari gas rumah tangga, tempat pembakaran, dan kompor kayu atau batu bara yang pemakaiannya tidak benar atau ventilasinya tidak baik seperti pembakaran batu bara, asap pembakaran mesindi tempat yang tertutup, pemanasan kerosindi tempat tertutup dan asap merokoktembakau. Karbon monoksida ini tidak berwarna, tidak berbau, dan merupakan gas beracun yang berbahaya.Efek kesehatan yang ditimbulkan oleh karbon monoksida, antara lain kelelahan, sembap/mata berair, pusing/pening, pandangan kabur, sesak nafas, dan beberapa akibat lain seranganjantung, kerusakan otak atau bahkan kematian.
10. Lingkungan Perokok TembakauSumber utama yang mengkontaminasi udara dalam ruangan adalah asap rokok karena mengandung karbon monoksida, bahan pengawet/formaldehitdan berbagai gas serta partikel lain. Penghisap asap rokok sering disebut dengan istilah penghisap asap buangan. Efek kesehatan yang ditimbulkan antara lain sakit kepala, inveksi saluran pernapasan, bronchitis, hidung tersumbat, meningkatnya risiko asma pada anak-anak, merusak sistem kekebalan tubuh, menurunnya pertahanan tubuh melawan partikel-partikel burukdan menyebabkan kanker paru-paru.11. FormaldehidDitemukan di partikel papan, papan berlapis fiber, kayu pres berpanel resin, lem, catwarna, pakaian ketat permanen, spidol, cattembok, bahan pembersih karpet, kain pelapis dan bahan pelapis dipabrik. Formaldehid dapat terkandung dalam udara pembakaran kayu, kerosin atau gas alam dari mesin mobil, atau rokok. Ini juga digunakan sebagai desinfektan yang kuat dan penguat bahan cat, plastik jas hujan dan kosmetik.Kenampakannya tidak berwarna, gas yang berbau tajam ini dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan, menyebabkan sakit kepala, pening, kekurangan energ’i, kudis, mual atau mabuk dan iritasi saluran pernafasan atas.12. Nitrogen dioksida di rumah/kantor Nitrogen dioksida di rumah berasal dari sumber yang justru dari luar rumah, seperti gas polutan yang terkandung dalam air limbah industri yang masuk ke dalam badan air, akan menimbulkan pencemaran dengan dampak yang berbeda tergantung pada karakteristik dan sifat dari badan air tersebut yang dapat berupa sungai, danau, laut atau muara. Arus air dari badan air dan lokasi dari titik buangan air limbah menentukan tingkat pencemaran pada tiap tempat dalam badan air tersebut. Pada umumnya tingkat pencemaran berbanding terbalik dengan jarak linier dari arus terhadap titik buangan air limbah,pengaruh air limbah dari pabrik pulp kraft putih pada badan air berupa sungai, danau dan laut. Konsentrasi polutan dalam air limbah yang dapat berupa organokhlorin termasuk
zat-zat yang mengandung khlorofenol dan asam-asam resin terkhlorinasi, akan berkurang dengan cepat pada saat air iimbah masuk kedalam badan air karena terjadi pengenceran dan pengaruh hidrodinamika dari badan air. Pengurangan kadar polutan juga dikarenakan oleh terbentuknya koloid dan partikel dari zat organik yang mempunyai berat molekul yang tinggi sehingga dapat mengendap dan membentuk endapan didasar badan air. Perubahan teknologi proses pemutihan pulp dan kecenderungan industri untuk menerapkan operasi secara tertutup akan menyebabkan pengurangan jumlah emisi polutan kelingkungan secara nyata. Sifat polutan yang mudah berafiliasi dengan air dan kemungkinannya untuk dapat terurai secara biologis sangat diharapkan agar dapat dihindari terjadinya akumulasi yang tinggi pada endapan.
Namun, perubahan teknologi tidak akan mengurangi ketahanan polutan yang telah terbentuk sebelumnya sebagai endapan dan bersifat stabil dalam waktu yang lama.Perubahan teknologi pembuatan pulp untuk mengantisispasi pengurangan penggunaan jumlah khlor dalam pemutihan pulp seperti teknologi memakai RDH, pemasakan berlanjutdan delignifikasi oksigen akan sangat membantu dalam mengurangi jumlah polutan secara nyata. Proses pemutihan yang menggunakan teknologi ECF akan mengurangi emisi AOX sampai 90%. Di samping ECF, pemutihan dengan TCF juga telah diaplikasikan secara komersial, khususnya di beberapa negara Scandinavia, walaupun kenyataan menunjukkan bahwa teknologi ini secara ekonomi tidak terlalu fisibel.

Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). [1]
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

limbah B3

limbah B3

Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

  1. Pengertian B3
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia, mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Tujuan pengelolaan limbah B3
Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.
Identifikasi limbah B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
  1. Berdasarkan sumber
  2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi menjadi:
  • Limbah B3 dari sumber spesifik;
  • Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
  • Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Sedangkan golongan limbah B3 yang berdasarkan karakteristik ditentukan dengan:
  • mudah meledak;
  • pengoksidasi;
  • sangat mudah sekali menyala;
  • sangat mudah menyala;
  • mudah menyala;
  • amat sangat beracun;
  • sangat beracun;
  • beracun;
  • berbahaya;
  • korosif;
  • bersifat iritasi;
  • berbahayabagi lingkungan;
  • karsinogenik;
  • teratogenik;
  • mutagenik.
Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih banyak dari PP No. 18 tahun 1999 yang hanya mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:
  • mudah meledak;
  • mudah terbakar;
  • bersifat reaktif;
  • beracun;
  • menyebabkan infeksi;
  • bersifat korosif.
Peningkatan karakteristik materi yang disebut B3 ini menunjukan bahwa pemerintah sebenarnya memberikan perhatian khusus untuk pengelolaan lingkungan Indonesia. Hanya memang perlu menjadi perhatian bahwa implementasi dari Peraturan masih sangat kurang di negara ini.
Pengelolaan dan pengolahan limbah B3
Pengelolaan limbah B3 meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pemanfatan, pengolahan dan penimbunan.
Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3 harus mendapatkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk aktivitas pengelolaan limbah B3 di daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan ke Bapedalda setempat.
Pengolahan limbah B3 mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995 tertanggal 5 September 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf)
Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:
  • Lokasi pengolahan
Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar lokasi penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:
  1. daerah bebas banjir;
  2. jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:
  1. daerah bebas banjir;
  2. jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;
  3. jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300 m;
  4. jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;
  5. dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung) minimum 300 m.
  • Fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:
  1. sistem kemanan fasilitas;
  2. sistem pencegahan terhadap kebakaran;
  3. sistem pencegahan terhadap kebakaran;
  4. sistem penanggulangan keadaan darurat;
  5. sistem pengujian peralatan;
  6. dan pelatihan karyawan.
Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar terhadap lingkungan.
  • Penanganan limbah B3 sebelum diolah
Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah.
  • Pengolahan limbah B3
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:
  1. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
  2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.
  3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
  4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr
Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah.
  • Hasil pengolahan limbah B3
Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan dilakukan pemantauan di area tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangka waktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir habis masa pakainya atau ditutup.
Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil limbah B3, harus melaporkan aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3 bulan sekali).
Teknologi Pengolahan
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan incineration.
  1. Chemical Conditioning
    Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning. TUjuan utama dari chemical conditioning ialah:
    • menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
    • mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
    • mendestruksi organisme patogen
    • memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion
    • mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat diterima lingkungan
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
6. Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya. Walaupun tidak sepopuler gravity thickener dan centrifuge, beberapa unit pengolahan limbah menggunakan proses flotation pada tahapan awal ini.
7. Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan ini ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat treatment, polyelectrolite flocculation, chemical conditioning, dan elutriation.
8. De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying bed, filter press, centrifuge, vacuum filter, dan belt press.
9. Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.
2. Solidification/Stabilization
Di samping chemical conditiong, teknologi solidification/stabilization juga dapat diterapkan untuk mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
0. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar
1. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
2. Precipitation
3. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
4. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat
5. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali
Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik. Metoda yang diterapkan di lapangan ialah metoda in-drum mixing, in-situ mixing, dan plant mixing. Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh BAPEDAL berdasarkan Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
3.Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
Proses Pembakaran (Inceneration) Limbah B3
Limbah B3 kebanyakan terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Dapat juga mengandung halogen, sulfur, nitrogen dan logam berat. Hadirnya elemen lain dalam jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah B3. Struktur molekul umumnya menentukan bahaya dari suatu zat organic terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Bila molekul limbah dapat dihancurkan dan diubah menjadi karbon dioksida (CO2), air dan senyawa anorganik, tingkat senyawa organik akan berkurang. Untuk penghancuran dengan panas merupakan salah satu teknik untuk mengolah limbah B3.
Inceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa pembakaran dengan kondisi terkendali. Limbah dapat terurai dari senyawa organik menjadi senyawa sederhana seperti CO2 dan H2O.
Incenerator efektif terutama untuk buangan organik dalam bentuk padat, cair, gas, lumpur cair dan lumpur padat. Proses ini tidak biasa digunakan limbah organik seperti lumpur logam berat (heavy metal sludge) dan asam anorganik. Zat karsinogenik patogenik dapat dihilangkan dengan sempurna bila insenerator dioperasikan I
Incenerator memiliki kelebihan, yaitu dapat menghancurkan berbagai senyawa organik dengan sempurna, tetapi terdapat kelemahan yaitu operator harus yang sudah terlatih. Selain itu biaya investasi lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain dan potensi emisi ke atmosfir lebih besar bila perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.