Minggu, 27 Januari 2013

cara mengatasi diabetes melitus

cara mengatasi diabetes melitus

cara mengatasi diabetes melitus

cara mengatasi diabetes melitus dengan xamthone plus merupakan alternatif terbaik dan tanpa efek samping.xamthone plus merupakan obat herbal dan alami yang dapat mengobati berbagai penyakit terutama penyakit diabetes melitus xamthone plus merupakan suplemen minuman alami generasi terbaru.minuman super antioksidan ini merupakan kombinasi dari bahan bahan alami yang telah melalui proses penelitian ilmiah.rasanya yang sensasional terdiri atas vitamin-vitamin nutrisi tumbuh-tumbuhan xanthone senyawa antioksidan dan anti penuaan.

cara mengatasi diabetes melitus dengan xamthone plus,mengapa demikian?

xamthone plus terbuat dari ekstrak kulit manggis.semua bahan baku yang digunakan xamthone plus telah melewati proses verifikasi yang ketat,akurat dan sistematis .proses produkasi xamthone plus melibatkan para ahli dibidang bioteknologi,buah-buahan tropois dan nutrisi.
Buah manggis mengandung konsentrasi antioksidan yang tinggi, karbohidrat, dan serat. selain itu juga, kaya akan  vitamins dan minerals. Karena sifat ini, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sistem kekebalan tubuh, dan membantu tubuh untuk memerangi kekurangan dan penyakit secara alami.
Sekarang mari kita kembali ke hubungan antara manggis dengan diabetes melitus.Kedua telah dikaitkan untuk beberapa waktu dan diyakini bahwa buah manggis dapat membantu menurunkan tingkat gula darah. Menurut Dr Templeman, meskipun percobaan laboratorium uji coba manusia tidak cukup atau belum ada, dia yakin dengan hasil klinis bahwa xanthones (antioksidan ampuh yang ditemukan di pericarp diabetes melitus tipe 2. Selain itu, Jerman memperlakukan neuropati perifer dengan antioksidan, dan semua menuju untuk komplikasi penderita diabetes melitus akibat kerusakan radikal bebas.  Oleh karena itu, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa kekuatan antioksidan manggis juga terlihat dalam hasil yang telah dilaporkan.
menurut penelitian awal ini, manfaat lain dari jus manggis menunjukkan bahwa xamthone  dapat melindungi terhadap penyakit Alzheimer, penyakit jantung, dan banyak penyakit lainnya. Bahkan beberapa dokter telah memberikan jus untuk pasien yang menderita infeksi, demam, diare, eksim, dan nyeri tubuh secara umum.

sekilas tentang penyakit diabetes melitus

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.
Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe Penyakit Diabetes Mellitus
1. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar