Pengobatan Alami tanpa Efek Samping
Terapi bekam adalah sebuah terapi yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Terapi ini bertujuan untuk :
1.Mengeluarkan Darah Kotor dan toksin
2.Meningkatkan Antibodi tubuh
3.Memperbaiki jaringan organ tubuh
Untuk menjaga kesehatan kita harus merawat tubuh kita, emosi kita dan mental kita secara baik. Terapi bekam
secara rutin menjadi salah satu solusi untuk menjaga kesehatan kita.
Terapi bekam ini merupakan sarana mengeluarkan darah kotor dari tubuh
Anda.
Terapi bekam sudah diteliti oleh berbagai ahli di semua benua di dunia ini dan hasilnya betul-betul terbukti.
Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr. Amir pada pasien terinveksi
virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya.
Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron
memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam
reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.
Para pelaku medis dikejutkan oleh
pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel
ilmiahnya. Di situ ditemukan hal yang luar biasa tentang terapi bekam
dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari
praktik bekam terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang
menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara
sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Darah bekam yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
Darah bekam yang keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung
sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah
biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa
ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap
melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
2. Adapun eritrosit (sel darah merah),
semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel
tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat
sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan
bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan
darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel
darah putih di dalam tubuh.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah
bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam
mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar
bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat
besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Sekarang ini terapi bekam diteliti
banyak pihak. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja,
serta manfaat kesehatan dari bekam.
Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang dilakukan oleh Dr.Amir
Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di Universitas Chichago, yang
juga peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural serta
bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika.
Menurut beliau, pengobatan dengan bekam
tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal
tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti
bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam
dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Namun yang membedakan terapi bekam
dengan terapi akupunktur ialah pada terapi tusuk jarum reaksi yang
dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam
selain proses perangsangan, juga terjadi proses pergerakan aliran darah.
Hal senada diungkapkan oleh Dr.Ahmad
Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir
mengatakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti
dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi
lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebagai terapi pendamping
pengobatan medis.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar