Avitia Nurmatari - detikBandung
"Awalnya karena saya senang belanja, apalagi kalau ada diskon. Tapi habis belanja itu, hasil belanjanya banyak yang tidak disentuh. Dibiarkan di sudut kamar numpuk," ujar Leny kepada detikbandung.
Sampai akhirnya sang suami mengingatkan barang-barang tersebut agar dijual kembali daripada sia-sia. "Suami saya bilang jual lagi saja, akhirnya saya mencoba berjualan ke teman-teman dekat dulu," terang Leny.
Lama kelamaan, banyak yang pesan barang ini itu kepadanya. Karena pada dasarnya senang belanja, ia dengan senang hati membelikan barang-barang yang dipesan pembeli.
"Lama-lama kok engga puas dengan produk orang lain. Seperti tidak sesuai bahannya, jahitannya, hingga desainnya yang kurang cocok. Kebetulan ketemu teman baru yang sudah duluan produksi sendiri baju muslim. Saya akhirnya memberanikan diri mulai produksi sendiri baju tersebut sambil konsultasi sama teman," terangnya.
Tahun 2007-2008, ia kemudian berjualan di outlet berdua dengan temannya. Outletnya cukup banyak, di BIP, BTC hingga TSM.
"Jadi jualan di outlet itu sebagian sudah produksi sendiri. Hanya dulu itu mereknya masih Lepuspa.biz. Sebelum punya outlet juga saya punya toko online dulu," terangnya.
Lama kelamaan, Leny merasa hasil penjualan outlet tidak sesuai yang diharapkan. Ia pun memutuskan untuk berhenti dari outlet dan memulai pemasaran dengan sistem keagenan.
Dari situlah Leny mulai yakin berbisnis dan hingga kini masih menjalani kegiatan sebagai pemilik rumahlentik.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar